Postingan

Senja

Pendar warna merah merekah Mengantar sang bagaskara ke peraduannya Awan jingga berarak lelah Labuhkan langkah di ujung senja Siluet senja memeluk mesra Diiringin desir sarayu bertiup manja Kusimpan asa di ujung hari Tuk dirajut di esok nanti Horizon membentang memanjang Memeluk sang surya dalam dekapan Berganti rembulan yang setia menanti Bintang gemintang berdenting di hati Riak ombak mencipta simphoni Dendangkan kidung rindu pecinta sejati Yang tak penat menapaki hari Berharap sang pujaan cepat kembali

Merajut asa

Begitu banyak kisah yang telah tercipta Berjuta kesan tersimpan direlung jiwa Suka duka kita lewati bersama Prahara,tawa,dan derita Bersama kita ayunkan kaki Menari di ujung pelangi Bepeluh di bawah terik matahari Becucuran air mata dalam lara hati Bersama kita wujudkan asa Satukan rasa dan damba Dalam mahligai asmara Mendulang cinta kita berdua Berdua kita merajut mimpi Rangkai kisah kehidupan Menapaki waktu dengan senyuman Menggapai harap ridha ilahi

Tentangmu

Seketika bayangmu berkelebat Mengetuk kembali pintu imaji Yang telah lama ku kunci Kenangan usang datang kembali Kau bisikan mantra cinta Melambungkan atma ke asmaraloka Membiusku dengan candu rindu Memasung nalar dan pikir ku kala itu Sang Arjuna yang dipuja Menancapkan panah asmara Bukan hanya untukku saja Pesonamu meluluhlantakkan para pemuja cinta Kini.... Kuberlari menjauh darimu Kusadari kenaifanku Kututup pintu hati Tak ingin bertemu kembali Kenangan usang kembali ku kunci # Cipeundeuy, 13 Mei 2020

Senja

Semburat cahya mentari Temaniku menata hati Sang bagaskara mengurai senja Menyibak sejuta gundah gulana Awan berarak jingga Gambaran indah marcapada Berhias siluet pohon kelapa Senja sumringah memasuki gulita Semilir angin bertiup lirih Menyibak gumpalan awan putih Melengkapi indahnya lukisan senja Mahakarya sang pencipta Senja semakin temaram Sang bagaskara kembali ke peraduan Menyibak hati yang kelam Menyambut esok penuh harapan. Senja Semburat cahya mentari Temaniku menata hati Sang bagaskara mengurai senja Menyibak sejuta gundah gulana Awan berarak jingga Gambaran indah marcapada Berhias siluet pohon kelapa Senja sumringah memasuki gulita Semilir angin bertiup lirih Menyibak gumpalan awan putih Melengkapi indahnya lukisan senja Mahakarya sang pencipta Senja semakin temaram Sang bagaskara kembali ke peraduan Menyibak hati yang kelam Menyambut esok penuh harapan. #cipeundeuy, 19 Mei 2020.

PEMBELAJARAN BERBASIS DIGITAL

Pembelajaran adalah suatu proses atau kegiatan yang sistematik, yang bersifat interaktif dan komunikatif  antara pendidik (guru) dengan peserta didik (siswa), antara pembelajar dengan lingkungannya, untuk menciptakan  suatu kondisi yang memungkinkan terjadinya tindakan belajar  yang efektif. (https://.ariesrutung.com) Pembelajaran yang efektif yaitu  pembelajaran yang melibatkan seluruh peserta didik untuk ikut aktif dalam seluruh kegiatan belajar dimulai dari  kegiatan pendahuluan, inti,  sampai kegiatan  penutup, sehingga tujuan belajar dapat tercapai dengan maksimal. Fungsi guru sebagai "sutradara" dan "manager" di dalam kelas berperan dalam  mengkondisikan siswa agar tetap fokus terhadap seluruh kegiatan pembelajaran yang terjadi, seluruh siswa harus secara aktif dan dinamis  dilibatkan  secara verbal, visual maupun kinestetiknya  agar mampu mengalami sendiri kegiatan belajar, karena dengan menjadikan pembelajaran sebagai pengalaman siswa tentu akan jauh lebih

Saat Harus Berubah

Saat sang waktu memaksa kita menjelajah era yang baru, dengan iklim dan suasana baru, cara baru, dan gaya hidup yang baru, akankah kita menjadi insan yang baru dengan jatidiri yang  berbeda? atau tetap menjadi 'kita' yang dahulu dengan tetap mempertahankan tradisi lama? atau ikut mengikuti gaya yang baru itu, namun jatidiri kita tetaplah sama? persaingan global, era digital, menuntut kita untuk keluar dari rutinitas dan menjadi aktor  yang lebih kreatif dan inovatif dalam membuat suatu formula dalam kehidupan sosial, ekonomi, maupun pendidikan.

puisi #03

Refleksi bolehkah aku rehat sejenak dari segala kesibukanku untuk sejenak melihat kedalam batinku tuk sejenak memanjakan jiwaku mengisinya dengan madu kehidupan terlalu penat hariku jiwaku letih dengan segala kewajibanku tanpa bisa kulihat dimana celah keakuanku aku yang mana? batinku berbisik lirih ah,, bahkan aku tak bisa mengenali aku ini siapa apa yang aku mau? bagaimana wujud diriku? terlalu lama memang ku berjibaku dengan  peranku sandiwara kehidupan multi tafsir beragam episode dan judul menuntutku untuk memainkan beragam watak hingga kulupa esensi immateriku kulihat lagi kedalam diriku kutelisik lebih dalam keakuanku hingga kukenal siapa aku aku yang tidak pernah memiliki keakuan aku ada karena tercipta ku tak berhak untuk memilih peranku ku takberhak tuk hentikan langkahku biarlah sang hidup menununku pada kehendakNya